Aplikasi Energi Geothermal

- Mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar fosil
- Emisi yang ditimbulkan sangat
kecil.
- Energi yang dihasilkannya
berkesinambungan mengingat panas yang dimanfaatkan jauh lebih kecil
daripada sumber panasnya.
- Pembangkit yang memanfaatkan
energi geothermal bisa beroperasi tanpa terpengaruh waktu dan iklim,
sehingga bisa berfungsi untuk memenuhi beban dasar listrik.
Selain itu energi geothermal juga
mempunyai kekurangan-kekurangan, antara lain :
- Air/cairan yang bersumber dari
geothermal bersifat korosif.
- Pada suhu relatif rendah,
sesuai hukum termodinamika, efisiensi sistem menurun.
- Pembangunan pembangkit listrik
geothermal juga mempengaruhi kestabilan tanah di area sekitarnya.
- Pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi geothermal dengan tipe dry steam dan flash steam
melepaskan emisi karbon dioksida, nitrit oksida, dan sulfur meski dalam
jumlah yang sangat kecil.
- Air yang bersumber dari
geothermal juga akan berbahaya bagi mahluk hidup jika dibuang ke sungai
karena mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, arsenik, antimony
dan sebagainya.
Bermacam sumber geothermal tersebut
bisa digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk pembangkit listrik,
pemanas maupun pendingin ruangan, gedung, ataupun pemanfaatan panasnya untuk
jalanan, pertanian dan industri.
Pemanfaatan Langsung

Produksi Listrik

Pembangkit listrik geothermal sendiri mempunyai tiga tipe berdasarkan uap yang dihasilkannya, yaitu : dry steam, flash steam dan binary cycle.
Pembangkit listrik geothermal dengan tipe dry steam mengambil uap dari bawah tanah. Uap tersebut dialirkan ke dalam sistem pemipaan secara langsung dari bawah tanah ke turbin di suatu pembangkit.
Tipe pembangkit geothermal flash steam adalah yang paling banyak digunakan. Mereka menggunakan reservoir air panas dengan temperatur lebih dari 182°C. Air super panas ini mengalir naik melalui sumur hasil pengeboran akibat tekanan yang ditimbulkannya sendiri.
Ketika bergerak naik, tekanannya mulai turun dan sebagiannya mendidih menjadi uap. Uap tersebut kemudian dipisahkan dari air dan digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator. Air yang tersisa serta uap yang mengalami kondensasi diinjeksikan kembali ke dalam reservoir untuk kembali dipanaskan dan menjadi energi yang berkesinambungan.
Pembangkit listrik geothermal tipe binary cycle bekerja dengan memanfaatkan air panas yang bersuhu 107°— 182°C. Panas yang dimiliki air digunakan untuk mendidihkan suatu cairan tertentu yang biasanya terbuat dari bahan organik dengan titik didih rendah.
Cairan kerja tersebut diuapkan di dalam heat exchanger dan digunakan untuk memutar turbin. Air panas yang sudah mengalami penurunan suhu, diinjeksikan kembali ke bawah tanah untuk dipanaskan kembali. Dalam pembangkit tipe ini, air dan cairan kerja dipisahkan selama proses.
Pembangkit geothermal skala kecil, biasanya di bawah 5 MW, mempunyai potensi untuk dikembangkan di area pedesaan, bahkan bisa digunakan sebagai sumber energi terdistribusi dengan banyak jenis teknologi pembangkit yang bisa dikombinasikan guna meningkatkan unjuk kerja sistem distribusi listriknya.
Comments
Post a Comment